Kamis, 24 Juli 2014

Wabah Babk asing di indonesia

Ibarat penyakit, dominasi bank Asing di perbankan Indonesia sudah begitu mewabah, menyebar dengan begitu cepat. Bahkan dengan jumlah penguasaan saham yang semakin besar. Sebut saja bank CIMB Niaga dan Bank Ekonomi Rahardja yang 95% lebih kepemilikan sahamnya dimiliki oleh bank Asing.
Dengan diakuisisinya Bank Danamon oleh DBS Group Holdings Ltd. (senilai Rp66,4 triliun) semakin menegaskan bahwa perbankan nasional dalam dominasi asing. Dari segi penguasaan asset, bank asing telah menguasai 47,4% aset perbankan per Juni 2011. Angka ini meningkat pesat dibandingkan tahun 1999 dimana penguasaan aset bank asing hanya mencapai 11,6%. Hal yang sama juga terjadi dilihat dari sisi tingkat penyaluran kredit (45,2%) dan penghimpunan dana pihak ketika atau DPK (45,7%).
Fakta dominasi perbankan asing ini apabila kita gabungkan dengan dominasi perusahaan pertambangan dan perminyakan yang sebelumnya sudah lebih dulu mendominasi maka ini bertanda bahwa sempurnalah sudah agenda liberalisasi di Indonesia. Mulai dari sektor keuangan, industri, hingga sumber daya alam dan energi. Sudah lengkap penghisapan dan penjajahan ekonomi di Indonesia. Masihkah kita berharap pada Kapitalisme-Liberal ini? [Jurnal Ekonomi Ideologis/Hatta]

OPINI
Untuk bagi nasabah yang akan menabung hati hati dengan Bank , harus diilihat dulu ini bank asli atau asing.

bank sampah malang jadi percontohan nasional

Bank Sampah Malang (BSM) yang telah dirintis sejak tahun 2011 ini tidak hanya bermanfaat bagi warga kota Malang dari aspek ekonomi dan lingkungan, namun juga mengundang prestasi tingkat regional hingga nasional. Berbagai dukungan berdatangan termasuk dari Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Baltazar Kambuaya ketika meresmikan salah satu unit BSM tahun 2012 silam. Beberapa kota di Indonesia juga melakukan studi banding di BSM dan mengundang tim BSM untuk presentasi di kotanya masing-masing, ingin belajar tentang konsep dan aplikasi BSM Malang.
BSM pertamakali digagas oleh mereka yang memiliki konsep peduli lingkungan, bagaimana agar sampah buangan itu bisa dikonversi menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Pada waktu pertama dirintis BSM didukung penuh oleh Walikota Malang (era Peni Suparto, MAP), Dinas Kebersihan & Pertamanan), Ketua TPP PKK waktu itu (Hj.Heri Pudji Utami, M.AP) dan beberapa orang yang peduli lingkungan, maka lahirlah BSM. Kerjasama berbagai elemen inilah yang mewujudkan BSM menjadi program andalan di sektor lingkungan kreatif, dengan infrastruktur yang lengkap dan manajemen yang profesional selayaknya sebuah perusahaan.

Sehingga BSM Malang meluncurkan program unik seperti Beli Sembako Bayar Pake Sampah, Utang Duit Bayar Pake Sampah dan juga bisa Nabung uang dengan menyetor sampah/limbah. Antusiasme masyarakat kota Malang menjadi luar biasa tinggi, dibuktikan dengan didirikannya berbagai unit BSM di beberapa kelurahan. BSM telah memiliki ribuan nasabah, yang dilengkapi dengan buku tabungan, dimana mereka bisa setiap saat menyetorkan sampah-sampah berharga seperti plastik, besi, kaleng, botol dst kepada unit BSM dilingkungan terdekatnya masing-masing.


OPINI
Dengan adanya ini sampah bisa lebih bermanpaat lagi , dan bisa berguna menjadi barang .

keluhkan tingginya BI RATE

Pemerintahan berikutnya diharapkan mampu menyelesaikan berbagai macam persoalan yang terjadi di aspek perekonomian Tanah Air. Salah satu usulan dari pelaku perusahaan pembiayaan (multifinance) adalah Bank Indonesia (BI) tidak secara gemar kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate.

Direktur Utama Adira Finance, Willy S. Dharma menilai, dengan tingginya BI Rate saat ini pada akhirnya berdampak pada ketatnya pertumbuhan bisnis di perusahaan pembiayaan, termasuk Adira Finance. Adira Finance cukup menaruh harapan besar bagi pemerintahan berikutnya.
BI Rate sekarang sudah cukup tinggi. Mudah-mudahan kalau situasi dan kondisi ekonomi makro membaik tidak ada alasan untuk kembali dinaikkan”, harap Willy, kepada Infobank, saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu, 23 Juni 2014.
Menurut Willy, jika BI Rate terus dinaikkan dan dipertahankan diangka yang relatif cukup tinggi, maka hal tersebut mencerminkan adanya pengetatan pertumbuhan. Hal ini tidak sejalan dengan keinginan para pelaku perusahaan pembiayaan, termasuk bagi Adira Finance untuk terus tumbuh.
Willy berpandangan bahwa persoalan BI Rate benar-benar perlu diperhatikan oleh pemerintahan berikutnya, mengingat saat ini kondisi makro ekonomi tengah tidak menentu. Apalagi, lanjut Willy, World Bank telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 hanya di angka 5,2%.
“BI Rate sudah cukup tinggi memang. Kita berharap dengan pemerintahan baru ini ada perubahan. Karena, pertumbuhan diperlukan untuk mengurangi pengangguran dan lain-lain”

OPINI
Jangan terlalu gemar menaikan suku bunga 

BANK SYARIAH TURUNKAN TARGET MENJDI 20%

PT Bank Syariah Bukopin (BSB) merevisi target pertumbuhan pembiayaan dalam rencana bisnis bank menjadi 20% untuk tahun ini. Pengetatan likuiditas perbankan menjadi alasan utama perseroan menahan ekspansi bisnisnya.

“Kami memiliki rasio modal (CAR) sebesar 11%, sehingga terbatas untuk memperbesar pembiayaan,” ujar Direktur Utama BSB Riyanto, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dari sisi pembiayaan, BSB menyatat pertumbuhan 17,97% secara setahunan dari Rp2,93 triliun pada Juni 2013, menjadi Rp3,46 triliun per Juni 2014. Sementara dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 5,23% dari Rp3,2 triliun menjadi Rp3,37 triliun.
Target pembiayaan turun jadi 20%, semula di kisaran 25-30%,”

OPINI
Karena pengetahuan likuiditasnya menahan espansi bisnisnya jdi targetnya menurun jdi 20%

BRI BAGIKAN 15RB PAKET SEMBAKO

Ia menambahkan, pembagian sembako gratis ini adalah wujud komitmen BRI untuk dapat berkontribusi semaksimal mungkin dalam membantu meringankan masyarakat miskin perkotaan. Sebagai informasi, pembagian sembako gratis kepada masyarakat  ini telah memasuki tahun ke-5, dan perseroan berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya.

Untuk proses pemilihan lokasinya, BRI berkoordinasi dengan Yayasan Baitul Maal BRI (YBM BRI), memanfaatkan jaringan dengan para pengurus mesjid, terutama untuk memperoleh data-data lengkap mengenai keadaan masyarakat yang sesuai dengan target BRI. Lokasinya antarta lain Penjaringan, Kramat Jati, Pasar Minggu, Jatipulo, Kebaoran Baru, Bendungan Hilir, Dewi Sartika, Penggilingan Cakung, Pejaten, Cengkareng, dan Tambora.

Tempatnya pun berbeda dengan penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya, karena kami berupaya agar dapat menyakup sebanyak mungkin masyarakat miskin perkotaan yang ada di  Jakarta,” terang Budi.
Kegiatan BRI Peduli Berbagi Sembako ini adalah bagian dari implementasi BRI Peduli bidang Pengentasan Kemiskinan, salah satu dari tujuh jenis bantuan BRI Peduli, yang disalurkan menggunakan dana Bina Lingkungan (BL) BRI. Selama enam bulan awal tahun 2014, penyaluran dana BL BRI telah mencapai Rp66,7miliar, dengan rincian bidang sarana umum Rp8,5 miliar, Bencana Alam Rp262,5 juta, Pendidikan Rp24,2 miliar, Kesehatan Rp26,9 miliar, Sarana Ibadah Rp3,2 miliar, Pelestarian Alam Rp3,6 miliar. (*)

OPINI
Harusnya BANK-BANK yg lain juga seperti ini , memberi kepada rakyat-rakyat yang lebih membutuhkan .

BANK Bukopin patok porsi dana murah naik 55%

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menargetkan peningkatan porsi dana murah tahun ini hingga menjadi 55%. Porsi tersebut meningkat jika dibandingkan pada tahun lalu, dimana perbandingan sumber dana murah dan mahal 40%:60%.
General Manager Pengembangan bisnis Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono mengatakan, upaya mengenjot dana murah dilakukan melalui serangkaian strategi, di antaranya menetapkan fokus produk untuk mengoptimalkan pemasaran produk dana di setiap cabang.
“Target yang ingin dicapai adalah agar dapat terjadi peningkat jumlah rekering maupun volume dana pihak ketiga (DPK),” kata Rivan, disela-sela buka puasa Bank Bukopin, Jakarta, Kamis, 17 Juli 2014.
Hingga Maret 2014, total DPK yang dihimpun Bank Bukopin sendiri mencapai Rp59,1 triliun. Upaya meningkatkan volume DPK difokuskan kepada 3 produknya. Ketiga produk ini merupakan produk unggulan dan memiliki portfolio voolume dana yang besa diantaranya produk DPK lainnya.
Melalui segmentasi ini dharapkan Bank Bukopin dapat melayani kebutuhan nasabah secara spesifik. Hal tersebut baik dari sisi produk layanan perbankan maupun strategis pemasaran dan penjualan. (*)

OPINI
Mudah-mudahna dengan strategi Bank bukopin dengan menaikin menjadi 55% bisa bermanfaat bagi nasabah dan bank tersebut juga . dan ridak mendapatkan kendala apapun .